Wartakomunitas.com | Pendidikan - Tiga pelajar SMA di Jakarta, anggota komunitas Feeding Hands, merasa terpanggil untuk mengurangi pemborosan makanan. Ariana Budhihartono, Danica Hartawan, dan William Atmadja merespons masalah ini karena menyadari bahwa Indonesia menempati peringkat sebagai negara dengan pemborosan makanan terbesar di dunia.

Menurut penelitian Bappenas, jumlah makanan yang terbuang di Indonesia antara tahun 2000 dan 2019 mencapai 23 hingga 48 juta ton per tahun atau sekitar 115 hingga 184 kilogram per orang setiap tahunnya.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021 juga menunjukkan bahwa di antara berbagai jenis sampah yang dibuang, sisa makanan merupakan bagian terbesar, mencapai 29,1 persen dari total sampah.

Menurut penjelasan Ariana, tujuan komunitas Feeding Hands bukan hanya mengurangi pemborosan, tetapi juga untuk mengubah dan merenungkan masalah sampah makanan itu sendiri.

Sejak tahun 2018, Feeding Hands telah mendistribusikan kembali makanan yang tidak terjual dari toko roti, restoran, dan tempat pesta kepada mereka yang membutuhkan.

"Awalnya, Feeding Hands didirikan oleh rekan kami, tetapi kami yang meneruskan. Tujuan kami adalah menyelesaikan persoalan pemborosan makanan di Indonesia dan kami berharap bisa melakukan advokasi lebih lanjut," ungkap Ariana.

Komunitas Feeding Hands terinspirasi oleh kesedihan mereka saat melihat begitu banyaknya makanan yang terbuang saat makan di sebuah restoran.

"Padahal, kami melihat masih banyak orang di Indonesia yang kekurangan makanan," jelas Danica.

Dari situlah mereka mulai melakukan riset, menghubungi restoran, gerai, dan supermarket agar bersedia mendistribusikan sisa makanan yang tidak terjual.

"Meskipun makanan tersebut belum habis terjual, namun masih layak konsumsi dan kami berikan kepada yang membutuhkan," tambahnya.