Beberapa hari ini pemberitaan tentang pertemuan ketua KPK Firli Bahuri dan Mentri Pertanian Sahrul Yasin Limpo (SYL), cukup menggemparkan publik. Apalagi di duga ada indikasi pemerasan yang di lakukan oleh ketua KPK kepada SYL. Tentu hal semacam ini menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini juga turut di soroti oleh Nopri Agustian selaku aktivis Sumsel Jakarta, ia menyarankan ketua KPK untuk hadapi saja apa yang telah ia perbuat, karena menurut Nopri pertemuan Filri dan Mentan itu adalah pelanggaran kode etik berat.

"Pertemuan ketua KPK dan Mentan adalah pelanggaran kode etik berat, saya harap ketua  KPK hadapi saja pemeriksaan jangan menarasikan "Pelemahan Terhadap KPK", itu lebay. Pertanggung jawabkan apa yang telah di lakukan, toh orang akan menuai apa yg ia tanam." Sebutnya

Ia juga mengapresiasi langkah cepat Polda Metro Jaya yang telah naik ketahap penyelidikan, langkah ini di nilai langkah yang tetap untuk penyelamatan KPK. 

"Saya apresiasi Polda Metro untuk segera memeriksa ketua KPK, agar kasus ini menjadi terang benderang. Dan segera bisa menyelamatkan KPK." Ungkapnya

Aktivis Sumsel itu juga mengutuk tindak pidana korupsi dan sejenisnya, dan meminta pelaku korup agar di hukum seberat-beratnya. Jika terbukti seperti berita yang beredar saat ini bahwa ada dugaan pemerasan terhadap SYL, Nopri meminta agar hukuman terhadap APH lebih berat lagi, bila perlu lakukan hukuman mati supaya jadi pembelajaran kedepannya.

"Kami mengutuk pelaku korup agar di hukum dengan seberat-beratnya, apalagi jika terbukti ketua KPK menerima uang seperti yang beredar di media saat ini, maka ia harus di hukum lebih berat, bila perlu lakukan hukuman mati. Agar menjadi pelajaran bagi APH lainnya."