Wartakomunitas.com | Surabaya - Dahulu olahraga skateboard dikenal sebagai olahraga jalanan, nggak jelas. Atletnya dianggap urakan, liar, dengan dandanan yang nggak jelas. Stigma itulah yang ingin disucikan oleh Komunitas Holy Skateboard.


Seiring waktu berjalan, Skateboard mulai diakui, bahkan telah dipertandingkan dalam gelaran Asian Games 2018 di Indonesia. Itulah yang menjadi salah satu pemantik semangat Komunitas Holy Skateboard untuk terus bergeliat.

Eddo Ferdiyanto, pendiri komunitas ini mengungkapkan mulanya ia sengaja membuka skate school (sekolah skateboard) untuk anak-anak yang tidak bisa bermain skateboard atau anak-anak yang sudah terbiasa bermain skateboard namun belum terarah.

"Dari 2010 ada anak-anak yang basic, yang nggak bisa, cuma main-main, nggak terarah, terus masuk Holy Skate School. Ternyata antusiasme mereka cukup besar. Ada sekitar 150 anak yang tergabung. Akhirnya Holy terus berkembang jadi komunitas, bahkan sampai punya toko skate juga," kata Eddo kepada detikJatim, Rabu (8/11/2023).

Eddo mengungkapkan, pemilihan nama Holy itu juga menjadi semacam misi komunitas skateboard itu. Holy Skateboard ingin menghapus stigma 'urakan' yang melekat pada para penggemar olahraga skateboard.

"Dulu, skate, kan, identik dengan urakan, liar. Banyak orang yang ngelihat skateboard ini olahraga jalanan, orang yang penampilannya nggak jelas. Jadi adanya Holy ini nunjukin bahwa nggak semua skater itu urakan dan liar," katanya.

Eddo juga mengungkapkan bahwa dirinya tak ingin skateboard dianggap sebelah mata, dia juga tak ingin para skater dicap negatif oleh masyarakat. Oleh karena itu, ia bersama komunitas Holy Skateboard berupaya mendobrak berbagai stigma negatif itu dengan prestasi.

Dari perjalanan panjang sejak 2010 hingga saat ini, banyak hal yang dialami Komunitas Holy Skateboard. Seperti yang disampaikan Eddo, tak hanya sebagai komunitas, Holy juga memiliki skate shop hingga skate school.

Holy saat ini telah memiliki brand skateboard sendiri dan telah memiliki toko resmi. Komunitas Holy Skateboard bahkan telah memiliki kurang lebih 500 anggota dari berbagai kalangan usia, tak hanya anak-anak dan remaja, tetapi juga mereka yang sudah berumur.
"Nggak ada batasan usia untuk main skate, anggota Holy bahkan banyak yang sudah berkeluarga dan sudah punya anak," kata Eddo.

Tidak hanya itu, Holy Skateboard juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan. Mulai dari latihan rutin hingga berbagai lomba skateboard.

"Rutin tiap hari ada latihan. Untuk kumpul-kumpul seluruh anggota biasanya di akhir pekan. Hampir tiap tahun juga kami adakan event skate. Tahun ini ada di Jatim Expo," kata Eddo.

Selain aktif mengadakan berbagai kegiatan, anggota komunitas Holy Skateboard juga seringkali terlibat aktif dalam berbagai ajang dan kompetisi. Bahkan para anggota Holy Skateboard kerap menyabet juara.

"Prestasi kami yang baru-baru ini, ada Fornas Bandung 2023 dapat 1 emas dan 1 perak. Lalu dapat 1 emas juga di Kejuprov Jatim 2023," ujar Eddo.
Dengan berbagai kegiatan dan prestasi yang membanggakan itu, Eddo berharap pemerintah bisa menaruh perhatian lebih kepada olahraga skateboard, terutama di Surabaya. Supaya skateboard di Surabaya bisa semakin berkembang.

Menurutnya, pemerintah selama ini memang telah memberikan fasilitas berupa skate park di sejumlah taman, tetapi kondisinya belum sesuai dengan standar. Karena itu ia berharap pemerintah bisa meningkatkan fasilitas dan sarana yang telah ada saat ini agar sesuai standar nasional.

"Skate park di Surabaya semoga bisa diperbanyak dan kualitasnya dijaga sesuai dengan standar nasional," pungkas Eddo.