Wartakomunitas.com | Malaysia - Toko roti ini menolak menuliskan ucapan 'selamat Natal' pada kue pesanan pelanggan. Namun, ternyata ada kesalahpahaman. Begini penjelasannya!
Sebuah toko roti di Malaysia mendapat kritik tajam karena dianggap tidak toleransi terhadap perbedaan agama. Pasalnya toko roti ini memiliki aturan yang dinilai diskriminatif.

Toko roti bernama Berry's tersebut tidak menerima permintaan pembeli atau pelanggan yang ingin menuliskan ucapan 'Selamat Natal' pada permukaan kuenya, seperti yang dikutip dari Weird Kaya (18/12/23).
Aturan itu viral karena catatan internal toko kue itu bocor pada 14 Desember 2023 kemarin. Dalam catatan tersebut jelas disebutkan bahwa untuk ucapan Natal dilarang keras.
Sebaliknya, toko roti tersebut akan bersedia jika menggunakan kartu ucapan muslim untuk kuenya. Aturan ini langsung menuai kritik tajam di media sosial.

Banyak yang menuduh bahwa toko roti tersebut melakukan praktik diskriminatif. Namun, JAKIM, otoritas yang mengawasi Sertifikasi Halal Malaysia (SPHM) mengklarifikasi hal ini.

Menurut JAKIM, tidak ada batasan bagi pemegang sertifikasi halal untuk menulis pesan perayaan pada Natal. Rupanya, selama ini toko roti Berry's salah paham dalam aturan tersebut.

Mereka menganggap bahwa ketika mendapatkan sertifikasi halal maka tidak diperbolehkan untuk menuliskan ucapan Natal pada kue. Pihak toko roti langsung meminta maaf.
Mereka mengaku salah mengartikan persyaratan sertifikasi halalnya. "Setelah klarifikasi dari Menteri Urusan Agama, tidak ada batasan bagi pemegang sertifikasi halal untuk menuliskan selamat hari raya di atas kue," tuturnya.

Lebih lanjut, mereka mengaku menyesal atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada semua pelanggan yang berharga. Kini mereka menerima segala permintaan ucapan di atas kue.

Hal ini terbukti saat seorang jurnalis mencoba memesan kue di toko roti tersebut dan meminta tulisan 'Selamat Natal' pada kuenya.

Pelayan langsung menerima permintaan tersebut. Bahkan pelayan tersebut juga menawarkan lilin secara gratis.