Wartakomunitas.com | Jakarta - Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) menyayangkan kondisi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) yang tak kunjung buka hingga saat ini. Planetarium Jakarta berhenti beroperasi sejak Maret 2020 untuk proses revitalisasi. 

"Kami berharap mereka yang berhubungan dengan pengelolaan POJ segera mengambil keputusan. Kalau tutup, (umumkan) tutup permanen. Kalau dilanjutkan, lanjutkan!" ujar Ketua HAAJ Ananda Reza Kurniawan Senin, (4/3/2024).

"Jangan masyarakat menunggu dan digantungin," lanjut dia.

Selain itu, Andre mengungkapkan harapannya agar POJ bisa dikelola oleh pihak yang lebih tepat. Ia ingin pengelola POJ bisa memahami pentingnya edukasi astronomi bagi masyarakat.

"Selain berharap POJ bisa kembali beroperasi, berharap POJ berada di bawah institusi yang tepat. Enggak cuma mikirin bisnis, tapi juga edukasinya," ucap dia.

Sebagai bentuk kerinduannya terhadap POJ, HAAJ mengirimkan karangan bunga bertuliskan "Memperingati 1.450 Hari Planetarium dan Observatorium Jakarta 'Tutup'".


HAAJ bersama Forum Pelajar Astronomi dan Forum of Scientists Teenagers mengirimkan tiga karangan bunga dengan tulisan senada. Karangan bunga itu diletakkan di sisi gedung POJ. Warnanya yang mencolok kontras dengan gedung berbentuk kubah yang sudah putih kusam. Berdasarkan catatan Kompas.com, gedung POJ tak kunjung dibuka karena proyektor jenis star ball itu tak berfungsi. Menurut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola pada Maret 2023, usia star ball itu tergolong tua sehingga proyektor di Teater Bintang tersebut harus diganti. Proyektor tersebut keluaran tahun 1997. Namun, sudah nyaris satu tahun pernyataan tersebut dilontarkan, gedung POJ tak juga kunjung beroperasi.