Mahfud Dan Cak Imin Enggan Terperangkap Dalam Pertanyaan Mengenai Istilah Yang Diajukan Oleh Gibran
Wartakomunitas.com | Politik - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kembali menanyakan istilah dalam debat kedua cawapres yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) petang. Dalam debat keempat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI itu, Gibran bertanya soal greenflation kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga menyinggung baterai litium besi fosfat atau Lithium Ferro Phosphate (LFP) yang digaungkan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sebelumnya, pada debat perdana khusus cawapres, 22 Desember 2023, Gibran juga bertanya terkait State of the Global Islamic Economy (SGIE) kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan soal carbon capture and storage (CCS) kepada Mahfud MD.
Gibran ditegur moderator, Mahfud tak ingin jawab Debat debat Minggu kemarin, Gibran akhirnya ditegur moderator karena bertanya soal greenflation.
“Bagaimana cara mengatasi greenflation? Terima kasih,” tanya Gibran kepada Mahfud.
Mendengar pertanyaan Gibran, moderator langsung menyela dan mengingatkan soal aturan debat, yakni penggunaan istilah atau terminologi asing harus dijelaskan. Merespons moderator, Gibran justru menyinggung Mahfud yang merupakan seorang profesor.
"Tunggu, ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau (Mahfud MD) kan seorang profesor,” kata Gibran sambil tersenyum.
Mendengar ucapan Gibran, Mahfud sempat menggeleng-gelengkan kepala.
“Greenflation adalah inflasi hijau, sesimpel itu,” kata Gibran.
Mahfud pun kemudian memberikan jawabannya. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu mengatakan bahwa inflasi hijau sama dengan ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler. Ekonomi sirkuler sendiri, menurut Mahfud, merupakan proses pemanfaatan produk lama melalui pengolahan kembali recycle sehingga menjadi barang baru.
“Jadi bukan barang itu lalu dibiarkan mengganggu ekologi,” kata Mahfud.
Pasalnya, orang Madura sejak lama telah memunguti sampah dan plastik yang lantas diolah untuk menjadi barang baru.
“Oleh sebab itu, kalau untuk mengatasi inflasi itu tentu yang paling gampang kan kebijakan-kebijakan. Diatur saja, kan harus ada data kecenderungannya di sini begini, kebijakannya harus begini, kecenderungannya di sini begini kebijakannya harus begini,” kata Mahfud.
“Nah itulah yang kita pahami tentang ekonomi hijau ya, inflasi hijau dan sebagainya dan sebagainya,” ujarnya lagi. Mendengar jawaban itu, Gibran merespons seperti tengah berakting sedang mencari sesuatu.
“Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok enggak ketemu jawabannya? Saya tanya inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau,” kata Gibran.
Gibran pun mencontohkan, greenflation seperti halnya demo rompi kuning di Perancis.
“Bahaya sekali, sudah memakan korban, nah ini harus kita antisipasi jangan sampai terjadi di Indonesia. Kita belajar dari negara maju. Negara maju saja masih ada tantangan-tantangannya. Intinya transisi menuju energi hijau harus super hati-hati,” kata Gibran.
Saat Gibran selesai menjelaskan, moderator pun memberikan kesempatan Mahfud untuk menanggapi. Menurut Mahfud, jawaban Gibran juga tidak tepat.
“Saya juga mencari tuh, jawabannya ngawur juga tuh. Ngarang-ngarang ndak karuan, mengaitkan dengan sesuatu yang tidak ada. Kalau akademis itu tanya-tanya kayak gitu recehan,” ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, pernyataan Gibran itu tidak perlu ditanggapi atau dijawab.
“Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya. Oleh sebab itu, saya kembalikan ke moderator. Ini ndak layak dijawab pertanyaan kayak gini,” kata Mahfud. Moderator pun sekali lagi mempertegas kepada Mahfud, tetapi jawabannya tetap sama.
“Saya kembalikan, ndak ada gunanya menjawab,” ujarnya lagi.
Cak Imin tak terpancing Dalam debat kemarin, Gibran juga menggunakan istilah Lithium Ferro Phosphate (LFP) saat bertanya kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Paslon nomor satu dan tim suksesnya ini sering menggaungkan LFP, Lithium Ferro Phosphate. Saya enggak tahu ini paslon nomor satu ini anti-nikel atau atau gimana, mohon dijelaskan," kata Gibran.
Moderator lantas menanyakan apakah Gibran akan menggunakan sisa waktunya. Namun, Gibran mengatakan akan menggunakan waktunya jika memang Muhaimin membutuhkan penjelasan.
"Masih ada waktu Pak Gibran apakah akan digunakan?" tanya moderator.
"Akan saya gunakan apabila pertanyaannya belum jelas. Bagaimana Gus? Saya jelaskan juga enggak apa-apa," ujar Gibran. "Singkatan dan terminologi mohon dijelaskan," kata moderator menimpali Gibran.
"LFP, Lithium Ferro Phosphate. Tadi sudah saya jelaskan. Itu sering digaungkan Pak Tom Lembong (anggota timses Anies-Muhaimin)," kata Gibran dengan nada yang meninggi.
Cak imin lantas memulai jawabannya dengan berterima kasih kepada Gibran. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengingatkan bahwa di dalam semua hal terdapat etikanya, termasuk dalam debat dan diskusi yang digelar KPU.
"Terima kasih. Tenang Pak Gibran. Semua ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, tebak-tebakan singkatan. Kita levelnya adalah policy dan kebijakan," ujar Cak Imin.
Menurut Cak Imin, pada prinsipnya, penggunaan teknologi kembali kepada etika lingkungan. Cak Imin menegaskan bahwa kebijakan apa pun mengenai produksi dan eksplorasi sumber daya alam harus berdasar pada etika lingkungan.
"Komitmen kita intinya adalah keseimbangan antara meletakkan manusia dan alam. Keseimbangan ini tidak bisa ditawar-tawar," kata Cak Imin.
Pasca-debat, Cak Imin secara khusus juga berterima kasih kepada Mahfud karena menjaga marwah debat.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow