Salah satu aktivitas Komunitas Segara Inlineskate, Sumber akun instagram @segara_inlineskate_gk
Smallest Font
Largest Font
Wartakomunitas.com | Yogyakarta - Sepatu roda telah menjadi bagian dari gaya hidup aktif yang digemari banyak kalangan. Lebih dari sekadar olahraga, aktivitas ini menghadirkan kesenangan, tantangan, dan manfaat kesehatan dalam satu paket.
Gelar juara umum kelas standar dalam kompetisi olahraga sepatu roda tetap menjadi milik atlet cilik dari Komunitas Segara Inlineskate Gunungkidul. Prestasi tersebut diraih melalui berbagai ajang, salah satunya Piala Bupati Bantul 2024 yang lalu.
Melalui Komunitas Segara Inlineskate, atlet sepatu roda cilik asal Gunungkidul terus mengasah kemampuan dalam kecepatan hingga meraih berbagai penghargaan. Komunitas yang sebagian besar beranggotakan anak-anak ini berhasil menghidupkan kembali semangat olahraga sepatu roda di Bumi Handayani.
Pendiri Komunitas Segara Inlineskate Gunungkidul, Tri Budiarto, mengungkapkan bahwa komunitas ini dibentuk karena kecintaannya terhadap olahraga sepatu roda sejak 2014. Bersama sang istri, ia telah lama menekuni dan menggemari olahraga tersebut. “Dengan itulah kami ingin menghidupkan olahraga tersebut di Gunungkidul," ujar Tri pada Jumat (15/11/2024).
Awal komunitas berdiri, Tri mengaku kesulitan untuk mencari anggota. Sebab masyarakat masih menilai sepatu roda sebagai olahraga mahal. Namun dia terus menyosialisasikan olahraga tersebut. Salah satunya kepada pelajar di sekolah untuk memantik semangat agar lebih rutin berolahraga dan hidup sehat.
"Ditambah lagi, olahraga sepatu roda ini dapat menciptakan rasa percaya diri yang tinggi, rasanya seperti berolahraga sambil bermain," ujarrnya.
Sosialisasi ke sekolah-sekolah turut dilakukan untuk menjadikan sepatu roda sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler, sekaligus menggali potensi dan bakat anak-anak dalam bidang olahraga.
Pada tahun 2017, Segara Inlineskate Gunungkidul resmi diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gunungkidul. Sejak itu, para atlet cilik binaan komunitas ini berhasil menunjukkan kemampuan mereka dengan bersaing di berbagai kompetisi, baik tingkat daerah maupun nasional.
"Nama kami semakin terangkat, anak-anak juga antusias untuk bergabung dengan kami, total anggota sekarang mencapai 57 orang," serunya.
Menurutnya, olahraga sepatu roda tidak pernah lekang oleh waktu. Selain menjadi olahraga yang menyenangkan, sepatu roda juga memberikan dampak positif bagi anak-anak masa kini. Kecepatan dan ketepatan menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan para atlet dalam olahraga ini.
"Apalagi sekarang makin banyak kompetisi olahraga sepatu roda, tentunya anak-anak Gunungkidul dapat ikut serta menjadi atlet profesional," ujarnya.
Tri menjelaskan bahwa anak-anak selalu mendapatkan bimbingan dari pelatih-pelatih profesional. Latihan rutin digelar di area Parkiran Pasar Hewan Siyono, Playen, Gunungkidul, sebagai bagian dari upaya untuk mengasah kemampuan dan konsistensi para atlet. "Selain kami awasi, anak-anak dipastikan mengenakan perlengkapan safety. Baik saat latihan maupun mengikuti kompetisi," tutupnya.