Wartakomunitas.com | Ekonomi Bisnis - Komunitas Let's Invest, Girls! (LIG) Indonesia menyapa Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka menggelar workshop The Power from Within. Tujuannya untuk menambah wawasan dan memberi inspirasi buat para perempuan muda seputar literasi keuangan, kepemimpinan, dan komunikasi.

Acara itu berlangsung di Gedung PMI Sidoarjo, Rabu, 22 November 2023. Workshop tersebut dihadiri oleh 30 siswi dari SMA/SMK dari 10 sekolah yang berada di Sidoarjo dan sekitarnya.

Para siswi tersebut sebagian besar adalah anggota PMR di sekolahnya masing-masing. Sekaligus remaja yang sebagian telah memiliki literasi keuangan yang mumpuni, sebagian lagi perlu dikembangkan.

Tak hanya itu, fondasi gerakan tersebut merupakan penguatan dan pemberdayaan perempuan Indonesia agar mampu mengoptimalkan potensinya, merealisasikan mimpinya, dan menjadi versi terbaik dirinya.

"Sejak 2022, program kami telah menjangkau lebih dari 450 siswi SMA dan SMK yang terwakili dari Aceh hingga Papua," ungkapnya.

Vera membuka workshop dengan motivasi. Bahwa setiap individu pasti punya kekuatan dalam dirinya. Kekuatan-kekuatan itu bisa dimanfaatkan untuk menguatkan finansial.

Dia memaparkan, masalah finansial yang dihadapi seseorang selalu berkutat pada 3 hal: utang, tekanan gaya hidup, dan kurangnya literasi keuangan.

"Utang tidak selamanya buruk. Bisa jadi baik selama kita bisa membayarnya. Untuk melunasi, harus ada perencanaan keuangan. Misalnya, cermat menghitung anggaran," ujarnya.

Setelah motivasi itu, para siswi diajak menelaah tentang gaya hidup yang sering kali membawa dampak pemborosan.

Aufa Ramadhani, siswi SMK Telkom Sidoarjo, menyebut bahwa dia sering kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. Maka, solusinya dia harus menabung.

"Misalnya, uang saku saya seminggu Rp 100 ribu. Sekolah cuma 5 hari. Pengeluaran per hari saya buat 10 ribu saja untuk minum. Kalau makan, saya membawa bekal dari rumah," rinci dia.

Dengan cara itu, Aufa bisa menyisihkan Rp 50 rupiah per bulannya. Itu yang dianggarkan untuk membeli barang-barang yang diinginkan. "Itulah salah satu bentuk literasi keuangan," kata Vera.

Az Zahra, siswi SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong, diberi uang saku per bulan Rp 150 ribu. Bagi ia, itu masih kurang. Karena sering ada kebutuhan-kebutuhan pribadi serta pembelanjaan di luar perkiraan.

Maka, dia harus memutar otak. Bersama kawannya, dia berbisnis membuat roti dan menjualnya. Usaha itu lumayan berhasil. Keuntungannya bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Termasuk gaya hidup.

"Dengan memiliki literasi keuangan, maka kita bisa mengelola uang dengan bijak, mencapai tujuan keuangan dan mengurangi risiko finansial," ungkap Vera.

Dia juga memaparkan tentang tujuan keuangan jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Pun membedakan antara barang yang menjadi kebutuhan dan keinginan.

Vera melempar pertanyaan pada para siswi tentang strategi tujuan keuangan tersebut.

Ririz Nur Fadilah, salah seorang siswi dari SMK Mitra Sehat Sidoarjo, menyebut bahwa dirinya punya rencana keuangan jangka panjang.

"Bulan Maret nanti saya akan menyiapkan sejumlah hadiah untuk kado ulang tahun sahabat saya. Mulai menabung sejak saat ini," katanya. Untuk keperluan itu, Ririz akan menyiapkan dana sebesar 150 ribu rupiah.

"Penting untuk tahu lebih dulu berapa harga barang-barang yang akan dibeli. Kemudian kita bisa menentukan berapa jumlah uang yang akan kita tabung," ujar Vera.

Menurut Vera, bersama Let’s Invest, Girls!, remaja puteri akan memiliki waktu dan kesempatan untuk belajar tentang literasi keuangan sejak muda.

Sehingga momentum tersebut penting bagi mereka untuk sejak dini mendapatkan ilmu dan wawasan yang benar dalam memahami berbagai manfaat dari menabung dan berinvestasi.

Vera menyebut bahwa dia dan timnya tidak hanya membahas tentang cara kerja uang. Namun, bagaimana investasi dapat melindungi keuangan mereka dari inflasi, meningkatkan aset dari compounding atau penggabungan dan perlipatan dari investasi yang ditanamkan, guna meraih tujuan finansial dengan lebih efektif.

"Dan yang penting, bagaimana perempuan bisa punya kontrol terhadap masa depan finansialnya," ungkap ibu tiga anak itu.

Jika program literasi mampu menjangkau remaja perempuan Indonesia secara lebih luas, maka mereka dapat menciptakan dunia yang lebih baik.

"Karena dari situ akan ada begitu banyak keputusan finansial penting dalam hidup yang dilakukan oleh perempuan, baik untuk dirinya, keluarganya, dan anak-anaknya," terang dia.

Let’s Invest, Girls! dibentuk atas dasar kepedulian terhadap perempuan. Terutama untuk membantu mengatasi hal-hal yang menimpa mereka secara negatif, akibat rendahnya pemahaman literasi keuangan.

Program workshop The Power from Within tersebut dilaksanakan sejak 2022, dan akan terus digiatkan ke berbagai kota di Indonesia.

"Kami akan mengkombinasikannya dengan pelatihan dan webinar secara daring bagi remaja puteri usia 15-20 tahun," pungkas Vera.